Labu Kuning Enak dan Bergizi, Tapi Jika Dikonsumsi Berlebih Ini Efek Sampingnya!

- 27 Juni 2024, 09:22 WIB
Labu kuning yang enak dan bergizi, tapi perhatikan jumlah konsumsinya/
Labu kuning yang enak dan bergizi, tapi perhatikan jumlah konsumsinya/ /PMJ News/That Baker Gal

KABAR PANGANDARAN - Labu merupakan salah satu bahan makanan favorit banyak orang. Daging buahnya yang berwarna oranye terang tak hanya lezat disantap, tetapi juga kaya akan nutrisi. Labu mengandung vitamin A, C, dan E yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, daya tahan tubuh, dan kesehatan kulit.

Selain itu, labu juga mengandung serat, kalium, dan magnesium yang bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, menjaga tekanan darah, dan kesehatan tulang. Si bundar unik ini juga diolah untuk MPASI dan takjil ketika bulan Ramadhan tiba.

Tak hanya sebagai hidangan, labu pada beberapa kebudayaan menjadi hiasan, seperti Halloween, dan enak dijadikan Pai saat musim semi, untuk negara yang memiliki empaat musim. Bijinya juga bisa diolah menjadi kuaci yang enak.

Baca Juga: WOW, Kereta Cinderella Ini Bagus Banget untuk MPASI, Cek Manfaat Labu Kuning Untuk Dukung Pertumbuhan Anak!

Namun, tahukah kamu bahwa konsumsi labu yang berlebihan ternyata dapat menimbulkan efek samping? Ya, meskipun labu tergolong makanan sehat, jika dikonsumsi melebihi batas wajar, justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Mari kita bahas lebih dalam mengenai efek samping tersebut dan batas konsumsi labu yang ideal.

Efek Samping Konsumsi Labu Berlebih

Ikustrasi. Orang sakit perut, diare/
Ikustrasi. Orang sakit perut, diare/ derneuemann

Meskipun jarang terjadi, konsumsi labu yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping pada pencernaan. Hal ini disebabkan oleh kandungan seratnya yang tinggi. Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

  • Gangguan Pencernaan: Konsumsi serat yang berlebihan dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan diare. Hal ini terutama terjadi pada orang yang tidak terbiasa mengonsumsi makanan tinggi serat.
  • Mual dan Muntah: Asupan beta-karoten yang tinggi, pigmen yang memberi warna oranye pada labu, terkadang bisa memicu mual dan muntah, terutama pada mereka yang sensitif.
  • Diare: Seperti disebutkan sebelumnya, serat dalam jumlah besar dapat menyebabkan diare.

Selain efek samping pada pencernaan, konsumsi labu yang berlebihan juga berpotensi menimbulkan efek samping lain, yaitu:

  • Peningkatan Kadar Kalium: Labu termasuk makanan tinggi kalium. Sementara kalium berperan penting dalam mengatur fungsi otot dan saraf, kadar kalium yang terlalu tinggi dalam darah (hiperkalemia) bisa berbahaya. Gejala hiperkalemia meliputi kelemahan otot, mati rasa, dan gangguan detak jantung. Konsultasikan dengan dokter Anda jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, sebelum mengonsumsi labu dalam jumlah banyak.
  • Gangguan Penyerapan Zat Besi: Labu mengandung zat yang disebut fitat. Asupan fitat yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Hal ini terutama perlu diperhatikan bagi mereka yang berisiko kekurangan zat besi, seperti ibu hamil, bayi, dan anak-anak.
  • Interaksi dengan Obat-obatan: Labu dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat diuretik dan obat diabetes. Konsultasikan dengan dokter Anda jika sedang menjalani pengobatan sebelum meningkatkan konsumsi labu secara drastis.

Batas Konsumsi Labu yang Ideal

Labu kuning enak juga diolah menjadi kue talam/
Labu kuning enak juga diolah menjadi kue talam/ YouTube/ atha naufal

Halaman:

Editor: Kiki Masduki

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah