Gak Banyak yang Tahu! Meski Bukan Pengganti Obat Medis, Pepaya Berpotensi Tunjang Kesehatan untuk Penyakit Ini

30 Juni 2024, 10:00 WIB
Cara Mengatasi Inflamasi di dalam Tubuh, Bagaimana Mengurangi Perasaan Tidak Enak karena Peradangan, salah satunya dengan konsumsi buah pepaya/ /Pexels.com / LinkedIn Sales Navigator/

KABAR PANGANDARAN - Pepaya (Carica papaya L.) dikenal sebagai buah tropis yang kaya manfaat. Warnanya yang menarik dan rasanya yang manis menyegarkan membuat papaya banyak disukai. Tapi, tahukah kamu, selain kelezatannya, papaya juga memiliki potensi untuk membantu menjaga kesehatan dan diduga berperan dalam melawan beberapa gangguan kesehatan. Penting untuk dicatat bahwa papaya bukanlah obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Konsumsi papaya secara bijak dan seimbang bisa menjadi bagian dari pola hidup sehat, tapi tidak bisa menggantikan pengobatan medis yang diberikan oleh dokter.

Buah papaya merupakan sumber nutrisi yang sangat baik. Dalam 100 gram papaya matang, yang dilansir dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Pepaya, mengandung Vitamin A 1440 SI (mencukupi 160% kebutuhan harian), Vitamin C 87.1 mg (mencukupi 97% kebutuhan harian), dan Papin, enzim pencerna protein yang bermanfaat untuk membantu proses pencernaan.

Kandungan nutrisi tersebut sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, selain rasanya enak, buah ini mudah ditemukan di pasar buah, harganya pun terjangkau. Selain itu sangat mudah tumbuh, dan perawatannya sangata mudah. Buah ini sebaiknya menjadi salah satu buah yang kamu konsumsi setiap hari.

Baca Juga: Meredakan Nyeri Haid dengan Pepaya, Solusi Alami yang Menjanjikan, Berdasarkan Study Ilmiah

Berikut beberapa potensi manfaat papaya dalam membantu mengatasi gangguan kesehatan tertentu, berdasarkan penelitian ilmiah, yang dilansir dari beberapa sumber terpercaya, dan bisa menjadi refernsi buat kamu.

1. Pepaya dan Kesehatan Pencernaan

Organ Sistem Pencernaan/ Istimewa/ Dea Septiani

Enzim papain yang terkandung dalam papaya dikenal luas memiliki aktivitas proteolitik dilansir dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Artinya, enzim ini berperan memecah protein menjadi molekul yang lebih kecil, sehingga bisa memperlancar proses pencernaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi papaya efektif mengatasi gangguan pencernaan ringan seperti kembung dan konstipasi.

Dilansir dari National Center for Complementary and Integrative Health, NCCIH, Studi kasus yang dilakukan pada pasien dengan sindrom dumping (gangguan penyerapan usus setelah operasi lambung) menunjukkan bahwa konsumsi enzim papain dari papaya bisa membantu mengurangi gejala seperti mual, muntah, diare, dan kram perut, seperti yang tertulis dalam laporan International Journal of Surgery Case Reports, The effect of oral papaya enzyme on dumping syndrome after sleeve gastrectomy: A case report. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menegaskan efektivitas papaya dalam mengatasi gangguan pencernaan yang lebih serius.

2. Pepaya dan Peradangan

Pepaya bisa kurangi nyeri peradangan/ pixabay / pisauikan

Inflamasi atau peradangan merupakan respon alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Namun, peradangan kronis dapat memicu berbagai penyakit. Pepaya mengandung beragam fitonutrien, termasuk flavonoid dan karotenoid, yang diduga memiliki sifat anti-inflamasi seperti yang dilansir dari National Center for Complementary and Integrative Health, NCCIH.

Studi laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak daun papaya memiliki aktivitas anti-inflamasi dalam Journal of Ethnopharmacology, Anti-inflammatory properties of Carica papaya L. leaves. Beberapa penelitian pada hewan coba juga menunjukkan efektivitas ekstrak daun papaya dalam mengurangi peradangan seperti yang dilaporkan dalam Journal of Medicinal Food, Anti-inflammatory effects of Carica papaya leaf extract on complete Freund's adjuvant-induced arthritis in mice. Meskipun demikian, penelitian pada manusia masih terbatas. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan papaya untuk mengatasi peradangan.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Berikut 12 Manfaat Timun untuk Kulit, Yuk Baca di Sini!

3. Pepaya dan Kesehatan Parasit

biji pepaya memiliki manfaat yang baik untuk tubuh/ pixabay/stevepb

Biji papaya secara tradisional digunakan untuk mengusir parasit usus seperti cacing usus. Beberapa penelitian pada tabung reaksi menunjukkan bahwa ekstrak biji papaya efektif terhadap telur cacing usus tertentu, tertulis dalam Parasitology Research, In vitro effect of Carica papaya seed extracts on the eggs of Trichuris suis and Ascaris suum. Tapi, penelitian pada manusia masih terbatas. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan biji papaya untuk mengatasi infeksi parasit usus. Penggunaan biji papaya secara berlebihan justru dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan pencernaan.

4. Pepaya dan Potensi Antikanker

Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan efek sitotoksik (mematikan sel) dari ekstrak daun papaya terhadap beberapa jenis sel kanker, dilansir dari Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, Cytotoxic effects of Carica papaya leaf extract on human hepatoma HepG2 cells. Studi pendahuluan juga menegaskan potensi ekstrak daun papaya dalam menekan pertumbuhan sel kanker payudara, seperti yang dilaporkan dalam Nutrition and Cancer, The effects of Carica papaya leaf extract on MCF-7 human breast cancer cells.

Meskipun demikian, penelitian pada manusia masih sangat terbatas. Konsumsi papaya tidak bisa dianggap sebagai pengobatan kanker. Jika mengalami gejala yang dicurigai kanker, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Baca Juga: Manfaaat Buah Pepaya untuk Perkembangan Anak dan Tips MPASI, Bunda Wajib Tahu!

Pepaya memiliki potensi untuk membantu menjaga kesehatan dan diduga berperan dalam mengatasi beberapa gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan ringan, peradangan, dan infeksi parasit usus. Tapi penting untuk diingat bahwa penelitian pada manusia masih terbatas untuk sebagian besar potensi manfaat tersebut. Konsumsi papaya secara bijak dan seimbang bisa menjadi alternatif yang baik untuk menjaga kesehatan.***

Editor: Kiki Masduki

Sumber: Jurnal nccih

Tags

Terkini

Terpopuler