Contoh Teks Khutbah Idul Adha dari Kemenag Tentang Mengurai Esensi dan Pesan Ibadah Qurban yang Mendalam

- 16 Juni 2024, 08:04 WIB
Ilustrasi khutbah Idul Adha dari Kemenag/
Ilustrasi khutbah Idul Adha dari Kemenag/ /Antara/HO-UMP/

KABAR PANGANDARAN - Pelaksanaan sholat sunnah Idul Adha akan dilangsungkan pada esok hari, 17 Juni 2024. Sebagaimana ketentuan beribadah dalam aturan agama Islam, khutbah merupakan salah satu rukun yang wajib dilaksanakan dan disampaikan kepada seluruh jamaah. Berisikan pesan dan nilai kehidupan yang baik.

Tujuan khutbah dalam pelaksanaan sholat hari raya adalah untuk menyampaikan pesan mengenai perwujudan dan ketakwaan terhadap Allah SWT, yang diurakan untuk tujuan kemanusiaan dan kepedulian sosial.

Kementrian Agama (Kemenag) RI membagikan teks khutbah Idul Adha yang bisa dibacakan dan disampaikan kepada jamaah sholat sunnah setempat, yang tak hanya menyampaikan nilai-nilai ketaqwaan secara personal tapi juga lebih besar lagi, pada domain kebangsaan yang bertujuan menyatukan kebinekaan dan solidaritas.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Sholat Idul Adha Tentang Kurban dan Perjuangan di Jalur Gaza yang Menyentuh Hati

Berikut ini adalah salah satu contoh khutbah yang ditulis oleh Dr. H. Khoirul Huda Basyir Lc. M.Si. Pengasuh PPTQ. Al Kaukab Bojongnangka Gunungputri Bogor, Koordinator Kerjasama Luar Negeri Kementerian Agama RI dan Pengurus Pusat Lembaga Dakwah PBNU. Dan berikut ini adalah teksnya:

Contoh Teks Khutbah Idul Adha 2024

الخطبة الأولى
لعيد الأضحى العظيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله أكبر الله أكبر الله أكبر X3 لاإله إلاّ الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد. الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات الذي هدانا لهذا وما كنّا لنهتدي لولا أن هدانا الله. أشهد أن لاإله إلاّ الله وحده لاشريك له الذي خصّنا بخير كتاب أنزل وأكرمنا بخير نبىّ أرسل وأتمّ علينا النعمة بأعظم دين شرع دين الإسلام, اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلم دينا, وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله الذي أدّى الأمانة وبلّغ الرّسالة ونصح للأمّة وجاهد في الله حقّ جهاده وتركنا على المحجّة البيضاء ليلها كنهارها لايزيغ عنها إلاّ هالك, فمن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما ومن يعص الله ورسوله فقد ضلّ ضلالا مبينا. اللهم صلّ وسلّم وبارك على هذا النبيّ الكريم وعلى آله وصحابته المجاهدين الطّاهرين أجمعين. أمّا بعد,

فيا عباد الله ! اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون, واعلموا أن يومكم هذا يوم عظيم عظيم وعيد كريم, قال عزّ وجلّ : إنّا أعطيناك الكوثر فصلّ لربّك وانحر إنّ شانئك هو الأبتر. وعن أَنَسِ بنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ, أَقْرَنَيْنِ, وَيُسَمِّي, وَيُكَبِّرُ, وَيَضَعُ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا. وَفِي لَفْظٍ: ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ } مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ ,وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ, وَيَقُولُ: { بِسْمِ اللَّهِ. وَاللَّهُ أَكْبَرُ .

صدق الله العظيم وصدق رسوله النبيّ الكريم ونحن على ذالك من الشاهدين والشّاكرين.

Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumulloh,

Dalam suasana pagi yang khidmat, dengan berselimut rahmat dan keagungan ini, senantiasa marilah kita haturkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas curahan nikmat dan rahmat-Nya kita semua berkesempatan menunaikan sholat Idul Adha dengan khusyu, tertib dan dalam keadaan sehat wal'afiat.

Di hari yang agung ini, kalimat takbir dan tahmid berkumandang di seluruh penjuru dunia, memuji serta mengagungkan asma Allah SWT. Gema takbir yang disuarakan oleh seluruh umat muslim, lebih dari dua milyar, menyeruak di setiap sudut kehidupan, di masjid, di surau, di kampung-kampung, di gunung-gunung, hingga di seluruh pelosok negeri di berbagai belahan dunia.

Pekik suara takbir juga kita kumandangkan di sini, di tempat kita bersujud dan bersimpuh ke hadirat-Nya. Memenuhi setiap jengkal ruang kehidupan, disambut riuh rendah tasbih malaikat yang khusyuk dalam penghambaan diri kepada Allah SWT. Getarkan qalbu yang tengah berdzikrullah, penuh mahabbah, penuh ridha dan penuh harap akan hari perjumpaannya dengan Sang Khaliq, Allah ‘Azza wa Jalla kelak, di kehidupan yang sesungguhnya.

Jama’ah Sholat ‘Idul Adlha, Rahimakumullah

Dalam suasana hari raya Idul Adha atau yang disebut juga dengan Idul Qurban yang agung dan istimewa ini, marilah kita menghayati dan mengaktualisasikan makna esensi serta pesan-pesan luhur dalam ibadah qurban, baik sebagai hamba Allah maupun sebagai Khalifatullah, baik sebagai umat beragama maupun warga bangsa, yang tak lepas dari misi untuk menghadirkan kemaslahatan dan kesejahteraan untuk sesama.

Sebagaimana yang difahami bersama, bahwa ibadah qurban yang diajarkan syariat Islam, sesungguhnya tidak terlepas dari peristiwa historis kenabian Ibrahim dan Ismail ‘alaihimassalam yang sangat monumental. Sehingga ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabatnya mengenai apa makna penting dari ibadah udlhiyah (penyembelihan qurban) dalam Islam, Rasul menjawab dengan tegas, هذه سنّة أبيكم إبراهيم , yang artinya "ibadah udlhiyah ini adalah ajaran bapak kalian, Ibrahim AS".

Nabi Ibrahim AS hidup pada abad 18 SM, masa ketika maraknya persembahan manusia yang dikurbankan untuk dewa-dewa atau Tuhan mereka. Sementara perintah Allah Swt. kepadanya untuk menyembelih Ismail dilatari oleh ilham dari suatu rukyah yang diterima dari Allah, seperti yang dituliskan dalam Al-Quran surat As-Shaaffat : 102 :

فلمّا بلغ معه السعي قال يا بنيّ إنّي أرى في المنام أنّي أذبحك فانظر ماذا ترى قال يآبت افعل ما تؤمر ستجدني إن شآء الله من الصبرين.

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkan apa pendapatmu!” Ia (Ismail) menjawab : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar”.

Para ahli tafsir mengatakan perintah Allah kepada Ibrahim agar menyembelih putranya seperti yang dikisahkan dalam ayat tersebut adalah sebuah menyampaian pesan dan pelajaran kepada manusia, bahwa betapapun besarnya cinta kepada anak atau apapun yang dimilikinya, sesungguhnya adalah sesuatu yang tidak berarti jika Allah telah menghendaki, karena pada hakikatnya apapun yang dimiliki dan dikuasai manusia sejatinya adalah sekedar titipan dari Allah Azza wa Jalla.

Dikisahkan juga dalam akhir kisah tersebut, Allah SWT mengganti seekor domba yang besar atas keberhasilan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam melaksanakan perintah yang merupakan ujian berat itu, seperti diungkap Al-Quran (As-Shaaffat : 107):

وفديناه بذبح غظيم

“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”.

Peristiwa monumental ini juga mengandung ‘ibrah atau pelajaran, bahwa Allah SWT sangat sayang dan menjunjung tinggi harkat, martabat dan jiwa manusia, sehingga Sang Maha Adil tersebut sama sekali tidak memperkenankan manusia dijadikan qurban penyembelihan dengan konotasi yang sangat negatif, yaitu pembantaian, atau sebagai tumbal untuk kepentingan apapun yang pada akhirnya mengakibatkan hilangnya nyawa manusia.

Bahkan Islam sangat mengutuk keras perbuatan semacam itu dan menggolongkannya ke dalam prilaku syirik dan dosa yang amat besar. Sehingga, Islam tidak mentolerir terjadinya kekerasan, kebrutalan dan penindasan dalam bentuk apapun yang mengakibatkan jatuhnya pertumpahan darah atau penderitaan umat manusia. Bahkan Islam secara tegas mengharamkan dan mengutuk perbuatan bunuh diri, membunuh sesama atau bahkan membuat kerusakan apapun di muka bumi ini, Sebagaimana firman Allah:


.... من قتل نفسا بغير نفس أو فساد في الأرض فكأنما قتل الناس جميعا ومن أحيا ها فكأنما أحيا الناس جميعا (المائدة : 32)

Artinya “siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan akan dia telah membunuh selurunya”. (Al-Maidah:32)

Sejak kehadirannya, Islam telah mengaklamasi sebagai diinurrahmah, yaitu agama pembawa kasih sayang. Maka dari itu, sebuah paham yang sangat menyesatkan, bila ada yang mengaitkan ajaran Islam dengan aksi-aksi kekerasan, terorirme dan prilaku ekstrim dalam praktek keberagamaan karena sesungguhnya ajaran semacam ini tidak memiliki landasan.

Justru Islam sangat menjunjung tinggi kedamaian, kerukunan, keharmonian, serta kasih sayang kepada seluruh umat manusia, tanpa membedakan, suku, ras, bangsa dan agamanya.

Dengan menangkap pesan dan ‘ibrah dari peristiwa tersebut, bisa disinyalir bahwa muslim sejati adalah yang memiliki kecintaan serta kepatuhan mutlak kepada Allah SWT melebihi kecintaannya kepada siapapun dan apapun. Perasaan cinta manusia kepada siapa dan apa saja selalu didasari karena kecintaannya kepada Allah SWT.  Sebagaimana perjuangan Nabi Ibrahim AS dan putranya,  hendaknya bisa dijadikan sebagai wahana introspeksi diri atas ketaatan manusia dalam memegang teguh syariat Islam.

Dan selanjutnya ritualitas qurban diharapkan bisa membentuk pribadi muslim yang peduli pada masyarakat serta lingkungan sekelilingnya, sebagai manusia yang siap berkorban dan mengulurkan tangan untuk membantu serta meringankan penderitaan kepada sesama, terutama kepada umat yang lemah dan membutuhkan (kaum dlu’afa dan masakin).

الخطبة الثانية
لعيد الأضحى العظيم

الله أكبر X7 الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. الحمد لله الذي أعاد العيد وكرّر نحمده سبحانه أن خلق وصوّر. أشهد أن لاإله إلاّ الله وحده لاشريك له شهادة يثقل بها الميزان في المخشر وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله المبعوث إلى الأسود والأحمر. اللهمّ فصلّ وسلّم وبارك على سيّدنا محمّد وعلى آله وأصحابه الشّرف الأفخر. أمّا بعد,

فيا أيّها المؤمنون ! اتقوالله فيما أمر وانتهوا عمّا نهى عنه وحذر, واعلموا أنّ الله تعالى صلّى على نبيّه قديما فقال تعالى : إنّ الله وملائكته يصلّون على النّبي يا أيها الذين آمنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما. اللهمّ صلّ على سيّدنا خير الخلق صاحب الصدق الأمين وارض اللهمّ عن كلّ الصحابة أجمعين وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ويا أرحم الرّاحمين, اللهمّ اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات وارفع لهم الدّرجات وضعّف لهم الحسنات وكفّر عنهم السيئآت ياربّ العالمين, اللهمّ أعزّ الإسلام والمسلمين وأهلك الكفرة والظالمين ودمّر أعدآءك أعدآء الدين وأعل كلماتك إلى يوم الدّين, اللهمّ انصر من نصر الين واخذل من خذل المسلمين واهدنا صراطك المستقيم, اللهمّ أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا وأصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا واجعل الحياة لنا زيادة في كلّ خير واجعل الموت لنا راحة من كلّ شرّ يا مجيب السّآئلين, ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلاّ للذين آمنوا ربّنا إنك غفور رحيم, ربنا هب لنا من أزواجنا وذرّيّاتنا قرّة أعين واجعلنا للمتّقين إماما, ربنا لاتزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهّاب, ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النّار والحمد لله ربّ العالمين. آمين.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Idul Adha Tentang Hikmah Berkurban yang Bisa Jadi Referensi

Itulah contoh teks khutbah Idul Adha, yang bisa menjadi referensi buat kamu yang esok bertugas sebagai khatib Sholat Idul Adha 2024. ***

Editor: Kiki Masduki

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah