Contoh Teks Khutbah Idul Adha Tentang Hikmah Berkurban yang Bisa Jadi Referensi

- 15 Juni 2024, 14:13 WIB
Ilustrasi solat Ied ketika hari raya Idul Fitri/
Ilustrasi solat Ied ketika hari raya Idul Fitri/ /Unsplash/Mufid Majnun

KABAR PANGANDARAN - Idul Adha tahun ini jatuh pada Minggu malam, 16 Juni 2024 hingga Senin seiang, 17 Juni 2024. Dimana seluruh umat muslim di dunia akan memperingati peristiwa ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putanya, yang kemudian ditukar dengan hewan domba.

Peristiwa tersebut diperingati setiap tahunnya untuk meneladani ketaqwaan dan keihlasan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT. Selain itu ada fungsi lain dari berkurban, dimana peristiwa tersebut bisa menjadi landasan kebersamaan dalam bermasyarakat, kesetaraan, dan berbagi.

Selain makna spiritual yang Habluminallah, juga ada nilai yang lebih horizontal dan membangun kemaslahatan bermasyarakat. Dengan berbagi rezeki dan kegembiraan, yang kemudian akan mendapat keberkahan bersama.

Baca Juga: ANTI GAGAL! Simak Tips Cara Mengolah Daging Kurban Idul Adha agar Empuk dan Tidak Bau

Dan berikut ini adalah contoh dari teks khutbah Idul Adha yang biasa disampaikan ketika Sholat Ied, dengan tema hikmah berkurban, sebagai referensi bagi kamu yang ditugaskan menjadi penceramah atau khotib.

Contoh Teks Khutbah Idul Adha

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah. Puji syukur kita panjatkan ke hadapan Allah SWT, yang dengan rahmat dan karunia-Nya, kita bisa berkumpul di sini pada hari yang mulia ini dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, keluarga, dan para sahabatnya.

Sahabat-sahabat ku yang budiman, pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang makna dan hikmah di balik ibadah kurban yang merupakan salah satu rukun Islam yang penting. Kurban merupakan bentuk pengorbanan hewan tertentu sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT pada waktu yang telah ditentukan, terutama saat perayaan Idul Adha.

Kurban mempunyai makna yang sangat dalam. Ia merupakan pengingat kita tentang ketulusan hati Nabi Ibrahim AS yang siap untuk mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS, demi taat kepada perintah Allah SWT. Namun, Allah SWT menggantikan dengan hewan korban yang lebih baik sebagai tanda pengabdian yang ikhlas.

Halaman:

Editor: Kiki Masduki

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah