Manisnya Gula Kelapa Tak Semanis Harga Sapu Lidi di Desa Cimerak, Program Rumah Produksi Jadi Solusinya

- 16 Juni 2024, 16:25 WIB
Mahasiswa UNPAD bersama Perajin Sapu Lidi di Desa Cimerak
Mahasiswa UNPAD bersama Perajin Sapu Lidi di Desa Cimerak /Dokumen /

KABAR PANGANDARAN - Harga lidi di Desa Cimerak mengalami penurunan sehingga menjadi sebuah tantangan bagi Pemerintah Desa setempat untuk memikirkan keberlanjutan perajin lidi.

Kepala Desa Cimerak Budiaman mengatakan, wilayahnya itu merupakan salah satu desa yang kaya akan komoditas pohon kelapa. Dari komoditas inilah Desa Cimerak ingin mengembangkan ke dalam produk lidi untuk dapat mempertahankan harga jual lidi.

"Selain mengembangkan, sekaligus menambah pendapatan masyarakat di Desa Cimerak," kata Budiman, Minggu 16 Juni 2024.

Budiman menambahkan, produk sapu lidi di Desa Cimerak ada dua bahan berbeda, pertama dari batang daun kelapa yang sudah kecoklatan dan dari batang daun kelapa yang masih muda dengan warnanya yang agak kekuningan.

"Kemudian bahan ini memiliki nilai jual yang berbeda. Untuk jenis bahan dari batang daun kelapa yang sudah kecoklatan dihargai sebesar Rp 800 – Rp 1.200 per ikatnya. Sedangkan, untuk jenis dari batang daun kelapa yang masih muda dihargai sebesar Rp 1.000 – Rp 1.500 per ikatnya," katanya.

Menurutnya, harga sapu lidi sekarang sangatlah kecil dan upah yang di dapat bagi perajin pun sangat tipis. 

"Ya, belum lagi jika peminat pasar dari lidi ini menurun yang mengakibatkan harga menjadi fluktuatif," tambah Budiman.

Sedangkan, untuk masalah fluktuasi harga lidi ini menjadi keinginan bagi pemerintah desa Cimerak, untuk membuat sebuah rumah produksi yang akan dibawahi langsung kinerjanya oleh BUMDes.

"Kami punya program membuat rumah produksi untuk menaungi Perajin yang ada di Desa Cimerak, supaya harga yang ada di pasaran dapat stabil," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Kiki Masduki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah