Network
KABAR PANGANDARAN - Mengenal Desa Cimerak yang terletak di Kabupaten Pangandaran. Di Desa tersebut telah berhasil memanfaatkan potensi alamnya untuk menghasilkan produk yang bermanfaat dan diminati di pasar lokal maupun nasional.
Salah satunya kerajinan sapu lidi. Bahan baku utama pembuatan sapu lidi di Desa Cimerak adalah lidi dari pohon kelapa. Pohon ini tumbuh subur di wilayah desa Cimerak, sehingga bahan baku selalu tersedia melimpah.
Sedangkan, proses pembuatan sapu lidi dimulai dengan pengumpulan daun kelapa yang kemudian dipisahkan lidinya. Lidi yang telah dikumpulkan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Setelah itu, lidi dirakit menjadi sapu dengan teknik yang telah diwariskan secara turun-temurun, menghasilkan sapu lidi yang kuat dan tahan lama.
Salah seorang pengepul sapu lidi di Dusun Bantarsari, Desa Cimerak Adah mengatakan, sapu lidi terdapat dua macam, yaitu sapu lidi muda dan sapu lidi tua.
"Sapu lidi muda lebih awet dan tidak mudah patah (lentur), sedangkan sapu lidi tua lebih mudah patah. Sehingga harga jual dari kedua sapu lidi tersebut berbeda. Harga sapu lidi muda lebih mahal dibandingkan dengan sapu lidi tua," kata Adah, Minggu 16 Juni 2024.
Sementara itu, Kepala Desa Cimerak Budiaman mengatakan, sapu lidi dari desanya itu tidak hanya digunakan oleh masyarakat setempat, tetapi juga dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, tidak sedikit orang dari luar Kabupaten Pangandaran yang langsung mencari sapu lidi ke Desa Cimerak.
"Dukungan dari Pemerintah Desa Cimerak turut berperan penting dalam perkembangan industri sapu lidi di Desa Cimerak. Program pelatihan pernah diberikan, contohnya seperti membuat piring dari sapu lidi. Supaya warganya dapat berinovasi dalam pembuatan produk dari sapu lidi sehingga harga jual dapat bertambah," katanya.
Produksi sapu lidi di Desa Cimerak juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Banyak warga yang kini memiliki penghasilan tambahan dari usaha ini, sehingga taraf hidup mereka meningkat. Usaha ini juga membuka lapangan kerja baru, mengurangi tingkat pengangguran di desa.
"Keberhasilan warga Desa Cimerak dalam mengembangkan industri sapu lidi ini menjadi contoh bagaimana potensi lokal dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan semangat dari warga biasa agar tidak kosong waktunya, sehingga warga dapat terus berinovasi dan meningkatkan produksinya. Contohnya dengan berinovasi membuat alat produksi yang dapat mempercepat pembuatan sapu lidi," tambah dia.
