Siapakah Pencipta Lambang Negara Republik Indonesia Burung Garuda? Simak Sejarahnya di Sini

- 27 Juli 2023, 13:00 WIB
Burung Garuda sebagai lambang negara Republik Indonesia
Burung Garuda sebagai lambang negara Republik Indonesia /Unsplash/Mufid Majnun

KABAR PANGANDARAN - Jika melihat jauh ke masa lalu ketika zaman kerajaan Hindu Budha, simbol Garuda yang konon adalah makhluk mitologi, diyakini sebagai tunggangan atau kendaraannya Dewa Wisnu. Sebagai bukti telah ada dan banyak ditemukan pahatan Garuda di berbagai candi-candi kuno di Indonesia dalam bentuk relief, maupun arca. kini simbol serupa dengan bentuk burung garuda tersebut menjadi lambang negara kesatuan Republik Indonesia.

Dalam catatan sejarah, Garuda Pancasila diresmikan menjadi lambang negara pada tanggal 15 Februari 1950, Presiden Soekarno resmi memperkenalkan pertama kalinya pada khalayak umum bahwa, Garuda Pancasila sebagai lambang negara.

Tokoh besar dibalik terciptanya lambang negara Garuda Pancasila adalah seorang keturunan Arab yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat. yang bernama Syarif Abdul Hamid Al Qadri atau Sultan Hamid II.

Beliau lahir pada tanggal 12 Juli 1913 di Pontianak dari pasangan Syarif Muhammad Al Qadri dan Syarifah Jamilah Sarwani. Syarif Abdul Hamid menempuh pendidikan formal  di Pontianak dan Bandung. Kemudian setelah mengenyam pendidikan, beliau mendapatkan penghargaan dengan kenaikan pangkat menjadi Kolonel.

Pada saat itu pangkat tersebut bisa dikatakan sebagai pangkat tertinggi yang diberikan kepada Putra asli Indonesia sejak masa revolusi hingga masa kemerdekaan. Kiprah Sultan Hamid II selalu mengisi peran dalam setiap pergerakan dengan melihat sepak terjangnya pada tanggal 17 Desember 1949.

Baca Juga: Rekomendasi Lomba 17 Agustus yang Kreatif dan Lucu, Nomor 3 Wajib Dicoba, Dijamin Ngakak!

Presiden Soekarno kemudian mengangkat Sultan Hamid II menjadi menteri dan bergabung dengan kabinet Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Muhammad Hatta sebagai perdana menteri.

Dalam proses untuk melaksanakan keputusan sidang kabinet dalam pembuatan lambang negara, menteri Priyono kemudian melaksanakan sayembara, lalu terpilih dua rancangan lambang negara terbaik yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin.  Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II sedangkan karya dari M Yamin ditolak karena menampakkan pengaruh Jepang dengan menyertakan simbol sinar matahari dalam rancangannya.

Halaman:

Editor: D. Maldini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah