Polres Pangandaran Ungkap Kasus Peredaran Uang Palsu, Enam Warga Bandung Diamankan

- 17 November 2023, 21:18 WIB
Konferensi pers di Polres Pangandaran ungkap kasus peredaran uang palsu
Konferensi pers di Polres Pangandaran ungkap kasus peredaran uang palsu /Kiki Masduki /

KABAR PANGANDARAN - Tim Satreskrim Polres Pangandaran berhasil ungkap kasus peredaran uang palsu, enam orang warga Bandung diamankan.

Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Herman mengatakan, Satreskrim Polres Pangandaran telah mengamankan 6 tersangka kasus peredaran uang palsu. Untuk memastikan uang palsu itu, Polres Pangandaran bekerjasama dengan BI Cabang Tasikmalaya.

"Mereka (Pelaku,red) melakukan peredaran uang itu dari mulai Kecamatan Cimerak hingga Kecamatan Pangandaran, mereka menyasar warung-warung kecil," kata Herman saat konferensi pers di Polres Pangandaran, Jumat 17 November 2023.

Herman menambahkan, modus pelaku yaitu dengan membeli rokok dan BBM. Mereka melakukan aksinya itu memakai kendaraan mobil.

"Barang bukti yang diamankan yaitu, pecahan uang Rp 100 ribu, kemudian Rp50 ribu, Rp10 ribu dan Rp5 ribu beserta mesin cetak printer," tambah dia.

Lanjut Herman, untuk nominal jumlah uang palsu tersebut sebesar Rp15 juta. Pelaku merupakan warga Bandung.

"Mereka sudah 1 bulan beroprasi di Pangandaran. Sedangkan nominal paling kecil uang palsu yang mereka buat itu senilai Rp 5 ribu," ujar dia.

Kendati demikian, kata Herman bahwa jumlah korban yang melapor itu ada 6.

"Latar belakang pelaku menurut KTP itu, ada tidak bekerja dan buruh harian lepas," tuturnya.

Sementara itu, Saksi Ahli dari Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Tasikmalaya Yudha Hendriana Gurnita mengatakan, untuk membedakan uang palsu dan asli dengan cara dilihat, diraba dan diterawang.

"Dilihat benang pengamanya, warna terlihat jelas, kemudian untuk pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu, akan berubah warna jika dolihat dari sudut berbeda," ucapnya.

Selanjutnya, kata dia saat diraba akan terasa kasar dari mulai nominal uang, gambar pahlawan dan garuda.

"Sementara yang asli juga ada blind code (untuk tunantera), di pecahan Rp 100 riu ada garis disana," jelasnya.

Kemudian saat diterawang, watermark atau tanda air akan terlihat gambar pahlawan.

"Kalau yang palsu saat diterawang tidak ada gambarnya. Kami terus melakukan sosialisasi pencegahan uang palsu kepada masyarakat," ujarnya.***

 

Editor: Kiki Masduki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah