Pilih Laptop dengan Layar OLED yang Tipis? Kenali Kelebihan dan Kekurangannya di Sini!

- 15 Maret 2024, 19:00 WIB
Laptop ASUS salah satu peranti IT yang menggunakan teknologi OLED
Laptop ASUS salah satu peranti IT yang menggunakan teknologi OLED /ASUS.com

KABAR PANGANDARAN – Saat ini layar OLED pada perangkat IT, salah satunya laptop menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia. Tapi alangkah lebih baik untuk mengetahui terlebih dulu apa itu layar OLED, kelebihan, dan kekurangannya.

OLED adalah singkatan dari Organic Light Emiting Diode atau diode cahaya organik, yaitu sebuah semukonduktor pemacar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. Digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti aplikasi tampilan layar atau sensor.

OLED juga terkenal fleksibel karena ketipisannya yang kurang dari 1 mm, maka dari itu, banyak layar perangkat IT yang bisa menggunakan layar tipis, lebih ringan, dan efisien.

Baca Juga: Murah! 5 Laptop Core i3 Harga Mulai Rp2 Jutaan, Cocok Untuk Pemula, Mulai dari Acer hingga Lenovo

Teknologi ini ditemukan oleh ilmuwan dari sebuah perusahaan optik ternama, Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun 1979. Di Indonesia teknologi ini dikembangkan pada tahun 2005, dan menggantikan tampilan layar generasi sebelumnya, yaitu Liquid Crystal Display (LCD).

Konsep Teknologi OLED

OLED merupakan peranti penting dalam teknologi elektroluminensi, dengan dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh peranti karena adanya medan listrik yang diberikan. Teknologi ini dikembangkan untuk memberikan tampilan yang luas, fleksibel, murah, dan dapat digunakana sebagai layar yang efisien.

Jumlah warna yang dipancarkan oleh OLED berkembang dari satu warba menjadi multi warna. fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang diberikan, sehingga memiliki prospek untuk menjadi peranti alternative seperti tampilan layar datar LCD.

Baca Juga: Newbi Simak Ini! 5 Laptop Core i3 Terbaik, Harga Mulai Rp4 Jutaan, Mulai dari RedmiBook hingga Dell

Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca teerbuat dari oksida timah indium yang berfungsi sebagai electrode positif dan anode, lapisan organic dari diamine aromatic dengan ketebalan 750 nm, lapisan pemancar cahaya yang terbuat dari senyawa metal kompleks hydroxyquinoline aluminium.

Juga lapisan electrode negatif atau katode terbuat dari campuran logam magnesium dan perak dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari 500 nm, artinya teknologi OLED ini sama tipis dengan selembar kertas.

Aplikasi Teknologi OLED

Pengembangan teknologi OLED di Indonesia yang berhubungan dengan realitas atau kebutuhan sehar-hari, yaitu teknologi yang digunakan sebagai layar alternatif. Sebagi bentuk upaya mengejar tertinggalnya teknologi dari negara industri maju.

Baca Juga: Aduh Bingung! Harus Pilih Intel Core Berapa Jika Beli Laptop? Jawabannya Simak di Sini

Di Indonesia, beberapa teknologi layar menggunakan OLED sudah beredar di pasaran, seperti alat penerangan, alat konsumsi rumah tangga seperti Televisi, gadget atau Handphone, keyboard, kamera digital, jam tangan digital, laptop, layar komputer, dan alat informasi seperti layar pengumuman di Bandara, Hitel, atau Rumah Sakit.

Beberapa Alat yang Menggunakan Teknologi OLED

1. Alat Penerangan

Teknologi OLED dalam bentuk penerangan dapat dijumpai pada senter yang ada di kota-kota besar Indonesia. Cahaya yang dihasilkan tidak seterang lampu halogen, tetapi lebih hemat energi dan baterai dapat bertahan lebih lama.

2. Handphone

Perangkat Hp yang menggunakan teknologi ini memiliki warna dan hasil foto atau gambar yang sangat jernih dan warna seindah aslinya. Salah satu merek Hp di Indonesia yang telah menggunakan teknologi OLED ini adalah Nokia 8800 sapphire arte, dengan ukuran layar 240 x 320 piksel, dan mengghasilkan 16 juta warna.

Baca Juga: Mau Beli Laptop? Bingung Pilih Core Berapa? Pahami dulu Fungsi Prosesor di Sini!

3. Keyboard

Keyboard atau papan tik dengan layar OLED di permukaannya sehingga dapat menampilkan sebuah huruf atau ikon yang seolah-olah tercetak di atas tombol papan ketik. Model papan ketik yang sudah ditawarkan di Indonesia yaitu model Optimus dan Mini 3.

4. Jam Tangan Digital

Layar OLED 1.8 inchi digunakan pada jam tangan digital yang dipasarkan oleh Gubrak.com Indonesia. Produk ini dilengkapi dengan pemutar MP4 (MP4 player), memiliki 7 EQ mode untuk memaksimalkan suara musik, rekaman suara, menampilkan gambar dalam format JPEG atau GIF, dan menonton film.

5. Laptop

Ada beberapa merek laptop yang di pasarkan di Indonesia yang menggunakan layar dengan teknologi OLED, salah satunya ASUS series OLED.

Baca Juga: WOW Melaju Kencang! 5 Laptop ASUS Core i5 Terbaik 2024 Premium dan Reliable

Kelebihan Teknologi OLED

1. Tampilan OLED baru dan menarik, layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel.

2. Kemampuan OLED beroperasi sebagai sumber cahaya yang menghasilkan cahaya putih terang saat dihubungkan dengan sumebr listrik.

3.Konsumsi daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik menjadikan OLED sebagai teknologi yang ramah lingkungan.

4. Biaya operasional yang relative rendah dan proses perakitan yang relative sederhana dibandingkan dengan LCD.

5. Memiliki jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang  yang sangat luas. Piksel OLED memancarkan cahaya secara langsung, sedangkan LCD menggunakan teknologi cahaya belakang *backlight) sehingga tidak memancarkan warna yang sebenarnya.

6. OLED memiliki satu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi 8-12 milisekon, sedangkan OLED kurang dari 0.01 milisekon,

7. OLED dapat dioperasikan dalam Batasan suhu yang lebih lebar.

Baca Juga: PENTING! 3 Laptop Terbaik yang Cocok untuk Mahasiswa, Mulai dari ASUS hingga Lenovo

Kekurangan Teknologi OLED

1. Masalah teknis OLED, masa bertahan bahan organik yang terbatas, sekitar 14.000 jam dibandingkan layar datar lain yang bisa mencapai 60.000 jam atau bahkan 100.000 jam, tahun 2007 masa bertahan OLED dikembangkan menjadi 198.000 jam.

2. Kelembaban dapat memperpendek umur OLED. Bahkan kandungan organic OLED bisa rusak jika terkena air.

3. Pengemangan proses segel dalam praktik pembuatan OLED dapat membatasi masa bertahan tampilan.

4. Harga produk yang cenderung mahal, sehingga masih belum terjangkau oleh kalangan umum.

Itulah informasi terkait teknologi OLED yang berkembang di Indonesia. Menjadi salah satu teknologi yang di aplikasikan pada layar peranti IT favorit saat ini.***

Editor: Kiki Masduki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah