Akibat Marakanya Bakul Ikan yang Transaksi di Luar TPI, PAD Pangandaran Kebocoran Sampai 70 Persen

- 26 September 2023, 20:06 WIB
Kepala DKPP Kabupaten Pangandaran Sarlan di TPI Minasari Pangandaran
Kepala DKPP Kabupaten Pangandaran Sarlan di TPI Minasari Pangandaran /Kiki Masduki /

KABAR PANGANDARAN - Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Pangandaran terjun langsung ke lapangan untuk melakukan razia atau operasi kepada bakul ikan di wilayah Kabupaten Pangandaran. 

Adapun operasi ini melibatkan tim gabungan terdiri dari Satpol PP, TNI-Polri. Mereka melakukan operasi tersebut menyasar kepada bakul ikan yang diduga melakukan transaksi di luar Tempat Pelelangan Ikan.

Kepala DKPP Kabupaten Pangandaran, Sarlan mengatakan, sesuai dengan tujuan sebelumnya, pihaknya akan melakukan pengawasan dan pembinaan kepada di 12 titik bakul ikan di wilayah Kabupaten Pangandaran. 

"Pada razia ini, kami mendapatkan hasil atau pelanggaran yang kita curigai atau bocoran retribusi yang dicuriga. Ternyata saat di cek itu benar-benar terjadi," kata Sarlan, Selasa 26 September 2023.

Lanjut Sarlan, ada beberapa bocoran yang ia curigai, seperti penangkapan baby lobster dan bakul ikan yang melakukan transaksi di luar TPI. 

"Nanti kalau bakul ada semua disini dan mereka transaksi di TPI itu akan menjadi sebuh kejadian yang hebat luar biasa, artinya akan ada harga bersaing, misalnya ada satu jenis ikan yang dilombakan oleh beberapa bakul di TPI, itu harganya akan semakin meningkat," katanya.

Ia juga menjelaskan, target pendapatan dari hasil tangkapan ikan laut tahun 2023 adalah Rp2,3 miliar dan hingga saat ini baru terealisasi sebesar Rp700 ribu.

"Artinya ada kebocoran sebesar 70 persen, dan itu menjadi masalah buat kita di lapangan," jelasnya. 

Sarlan mengatakan, hingga saat ini baru ada 700 dari sekitar 2.000 nelayan yang sudah menjadi anggota koperasi di Pangandaran.

Halaman:

Editor: Kiki Masduki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x