Network
KABAR PANGANDARAN - Penerima mendapatkan dana bantuan Rp600 ribu. Apakah ratusan ribu ini dari BLT Mitigasi? Jawabannya ada dalam artikel, jadi agar kamu tidak salah paham, bacalah artikel ini sampai selesai dan jangan sampai ada yang dilewatkan.
Perencanaan Awal BLT Mitigasi
Awalnya BLT Mitigasi direncanakan sebagai pengganti BLT El Nino untuk mengcover masyarakat yang kurang mampu di Indonesia. Pemerintah menargetkan melalui bantuan tersebut bisa membantu KPM dalam urusan dana untuk mencukupi kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok.
Digadang-gadang, BLT Mitigasi ini akan memberikan dana sebesar Rp600 ribu dengan jumlah penerima yang direncanakan 18,8 juta KPM yang tersebar sepanjang Indonesia. Namun hingga kini dana bantuan BLT Mitigasi ini tak kunjung diterima oleh Pemerintah. Tidak hanya, bahkan ada isu tentang bantuan tersebut yang berpotensi tidak disalurkan.
Baca Juga: WADUH! BLT Mitigasi Rp600 Ribu Tidak Jadi Disalurkan? Ini Kata Tri Rismaharini dan Sri Mulyani
Lantas kalau bukan dari BLT Mitigasi, Rp600 ribu dari bantuan apa? Menurut data yang berhasil Kabar Pangandaran himpun, bahwa dana tersebut dari BPNT yang telah cair salah satu Kabupaten di Jawa Timur (Jatim).
Sekilas Tentang Bantuan yang Cair Rp600 Ribu
Perlu diketahui bahwa Bansos tunai Rp600 ribu yang sudah cair ini bukanlah dari BLT Mitigasi, melainkan dari BPNT. Adapun bantuan ini merupakan bantuan pemerintah yang menyasar kepada Kapan yang dinilai sangat membutuhkan bantuan terutama dana. Artinya pemerintah sengaja mengcover masyarakat Indonesia yang dinilai layak untuk dibantu.
Sementara Bansos Tunai Rp600 ribu ini dikucurkan untuk membeli kebutuhan sembako, sedangkan pencairannya dilakukan melalui kantor pos mulai bulan April 2024.
Adapun Bansos Tunai Rp600 ribu yang dicairkan ini, merupakan periode salur tahap 2 yang disalurkan tiga bulan sekaligus dengan masing-masing bukan memberikan dana Rp200 ribu. Sementara ratusan ribu ini merupakan dana bantuan dari bulan April sampai Juni 2024.
Baca Juga: WADUH! Ternyata Ini Penyebab BLT Mitigasi Belum Dicairkan, Begini Kata Kemenkeu
